Rabu, 29 Agustus 2007

Kerupuk Ikan Cap Bajing




































KATEGORISASI
* Jenis rancangan :
-- Kemasan : Kertas
* Jenis produk :
-- Lainnya : Kerupuk

PRODUK
* Nama produk : Kerupuk Ikan Cap Bajing

LEGALITAS
* Nomor daftar legal : 2A 98/35

VISUAL
* Dimensi (milimeter) :
-- Lebar : 111
-- Panjang / tinggi : 148

* Warna :
-- Spot : Hitam

* Teknik produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas (Koran)

* Visual tang tampak :
1. Seekor bajing (tampak samping)

* Tipe huruf :
1. Gill Sans MT Condensed
2. High Tower Text
3. Brush Script MT Italic

KONTEKS
* Budaya yang mempengaruhi :
1. Indonesia terlihat dari kata yang tidak baku 'terbikin'

* Penafsiran (ekspresionistik) :
Gambar tersebut menunjukkan nama/cap dari produk

* Kaitan sosial (instrumentalistik) :
Kemasan tidak menarik perhatian konsumen

COMMENT

Pada label Kerupuk Ikan cap Bajing ini terdapat gambar tupai (bajing). Kenapa memakai gambar tupai (bajing)?? karena daging tupai (bajing) memang gurih dan lezat, sesuai dengan tulisan yang tercantum pada labelnya. Pola yang digunakan bentuk garis rangkap dua pada tepinya agar terkesan rapih (produk makanan). Jenis huruf yang digunakan serif dan sans serif serta script. Warna yang digunakan adalah warna hitam dan putih. Karena untuk produk makanan, makna warna hitam tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa produk makanan ini sangat berbobot / kualitasnya baik. Dan warna putih untuk menunjukkan bahwa produk makanan ini bersih (higienis) dan murni (terbuat dari bahan pilihan).

Desainnya sederhana karena hanya terdapat gambar seekor bajing yang terlihat dari samping yang menunjukkan cap atau nama dari produk dan hanya menggunakan warna hitam sebagai warna outline dan tulisan. Tulisan yang tertera pada kemasan sangat singkat namun jelas apa yang ingin disampaikan. Konsumen yang melihat produk ini akan langsung mengetahui jenis makanan apa yang dijual karena tulisan yang menunjukkan jenis produk tersebut menggunakan ukuran huruf yang paling besar dari yang lainnya. Bahasa Indonesia yang digunakan tidak baku. Hal ini terlihat dari penggunaan kata ‘terbikin’ yang seharusnya adalah ‘terbuat’. Kertas yang digunakan seperti kertas untuk surat kabar dan desainnya terlihat kurang menarik.

Tidak ada komentar: