Rabu, 29 Agustus 2007

Wenter Cap Bunga Anggrek
















KATEGORISASI
* Jenis Rancangan :
-- Kemasan : Kertas
* Jenis Produk :
-- Pangan : Makanan

PRODUK
* Nama produk : Wenter Cap Bunga Anggrek
* Nama pemilik produk : Susanto Setyo Mulyono
* Nama produsen : Perusahaan Jenang & Krasikan
* Alamat produk :
-- Kota/ kabupaten : Tangkisan-Sukoharjo-Solo

VISUAL
* Dimensi (milimeter) :
-- Lebar : 62
-- Panjang / tinggi : 87

* Warna :
-- Spot : Merah

* Teknik produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas

* Visual tang tampak :
1. Bunga Anggrek
2. Pita

* Tipe huruf :
1. Arial
2. Times New Roman

KONTEKS
* Budaya yang mempengaruhi :
1. Indonesia terlihat dari Pita dan warnanya yang mirip bendera merah putih

COMMENT
Pada label Persh. Jenang & krasikan cap bunga anggrek ini terdapat dua gambar bunga anggrek yang dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa Persh. Jenang & krasikan cap bunga anggrek ini adalah makanan khas daerah ( terbuat dari beras ketan ) yang memiliki cita rasa harum dan manis serta lezat dan gurih ( terbuat dari beras ketan ). Nama pemiliknya tercantum pada label tersebut yaitu Susanto Setyo Mulyono yang memproduksikan makanan khas ini di daerah tangkisan-sukoharjo-solo.

Pola yang digunakan bentuk garis rangkap dua pada tepinya untuk mendukung gambar bunga anggreknya dan agar terlihat lebih indah dan terkesan rapih. Bentuk pitanya terpengaruh dari budaya romawi.

Penggunaan icon anggrek sesuai dengan tagline produk tersebut yaitu “harum, lezat, manis, gurih”. Bunga anggrek Bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. (menurut wikipedia).Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol maskulinitas , sementara bangsa Tiongkok pada jaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok. Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Akhirnya, pada permulaan abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena keindahan dan sisi eksotik dari tanaman ini. Karena kepercayaan itulah mungkin sang pemilik menggunakan icon anggrek sebagai ilustrasi dari produk yang dijualnya. Penggunaan warna merah juga merupakan lambing dari goodluck, happiness, joy, vitality, longlife (menurut fengshui cina).

Jenis huruf yang digunakan serif dan sans serif yaitu font arial dan times new roman.
Warna yang digunakan adalah warna merah dan putih. Karena untuk produk makanan, makna warna merah tersebut adalah untuk menambah selera makan dan warna putih untuk menunjukan bahwa produk makanan tersebut bersih dan murni ( halal 100% ) seperti yang tercantum pada labelnya.

Kertas sigaret Tjap Kupu


















































KATEGORISASI
* Jenis rancangan :
-- Kemasan : Kertas
* Jenis produk :
-- Lainnya : Kertas


PRODUK
* Nama produk : Kertas sigaret Tjap Kupu

LEGALITAS
* Nomor daftar legal : 126074

VISUAL
* Dimensi (milimeter) :
-- Lebar : 85
-- Panjang / tinggi : 150

* Warna :
-- Spot : Hijau

* Teknik produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas

* Visual tang tampak :
1. Kupu-kupu
2. Sayap garuda

* Tipe huruf :
1. Arial

KONTEKS
* Budaya yang mempengaruhi :
1. Indonesia terlihat dari Sayap garuda

COMMENT

Pada Kertas Sigaret Tjap kupu ini terdapat gambar “kupu-kupu” yang dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa Kertas Sigaret Tjap kupu ini adalah kertas manis, seperti yang tercantum pada labelnya. Kenapa menggunakan kupu-kupu?? Secara visualnya, hewan kupu-kupu memang sangat terlihat manis. Dan oleh karena itu, hewan kupu-kupu ini dijadikan symbol / gambar untuk Kertas Sigaret Tjap kupu yang ingin menunjukkan bahwa Kertas Sigaret Tjap kupu ini merupakan kertas rokok yang manis. Pola yang digunakan kebanyakan pola bentuk garis. Hal itu dapat terlihat dari bentuk persegi atau kotak sebagai hiasan pada tepi Kertas Sigaret Tjap kupu dengan garis yang tebal tipis dan juga terdapat lengkungan yang menyertai garis tepi tersebut, di maksudkan untuk menambah keindahan dan perpaduan yang selaras dengan bentuk visualnya yaitu hewan kupu-kupu.

Sedangkan di bagian belakang dari Kertas Sigaret Tjap kupu ini terdapat gambar sayap seperti sayap burung garuda yang ditengahnya terdapat angka satu yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Kertas Sigaret Tjap kupu ini unggul nomor satu di Indonesia karena sayap yang terlihat seperti sayap burung garuda. Pola yang digunakan hampir menyerupai pola di depannya.

Jenis huruf yang digunakan bertipe sans serif dengan font yang digunakan yaitu arial. Warna yang digunakan hanya kuning dan hijau. Warna kuning menunjukan meriah dan hijau menunjukan keyakinan dan kepercayaan bahwa Kertas Sigaret Tjap kupu ini unggul nomor satu di Indonesia.

Wenter Nathol Tjap Kumbo Karno

















KATEGORISASI
* Jenis rancangan :

-- Kemasan : Kertas
* Jenis produk :
-- Lainnya : Obat-obatan


PRODUK
* Nama produk : Wenter Nathol Tjap Kumbo Karno
* Nama produsen : Kho Khik Soen * Alamat produk :
-- Jalan : Warungpelem 44
-- Kota/ kabupaten : Solo


LEGALITAS
* Nomor daftar legal : 46521


VISUAL
* Dimensi (milimeter) :

-- Lebar : 54
-- Panjang / tinggi : 85

* Warna :
-- Spot : Coklat


* Teknik produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas (Uncoated papper)

* Visual yang tampak :
1. Tokoh wayang
2. Pintu Gerbang


* Tipe huruf :
1. WST_Engl
2. Bell Mt KONTEKS

* Budaya yang mempengaruhi :
1. Jawa terlihat dari Wayang dan unsur batik
2. Cina terlihat dari Pintu gerbang

* Penafsiran (ekspresionistik) :
Gambar wayang tersebut tidak berhubungan dengan wenter pakaian


* Kaitan sosial (instrumentalistik) :
Warna dan gambar tidak menarik


COMMENT

Zat pewarna yang dipergunakan untuk mewarnai sarung pada jaman dulu dipergunakan zat pewarna alami dari tumbuh - tumbuhan seperti ; kayu teger, kayu jambal, kayu mahoni dan lain sebagainya. Namun pada saat ini zat pewarna alami tersebut susah didapatkan dalam jumlah banyak. Hingga akhirnya pengrajin beralih penggunaan zat pewarna sintetis atau kimiawi yang lazim disebut dengan istilah setempat wenter /wantek yang diimport dari Jerman, Polandia, Jepang dan Cina. Pada umumnya para pengrajin memilih zat pewarna sintetis buatan Cina. Icon wayang sangat mencerminkan budaya Indonesia dengan warna yang coklat khas Indonesia meskipun empunya adalah orang cina terlihat dari nama “Kho Khik Soen” namun ia tidak terlalu menonjolkan budaya cina sebaliknya ia mengeksplorasi budaya wayang kulit kemungkinan besar karena saat itu terjadi ketidakadilan perlakuan terhadap pedagang pribumi maupun pedagang asing terutama dari cina (pedagang asing dipersulit untuk berdagang) atau kemungkinan kedua karena ia tertarik dengan budaya Indonesia yang unik dengan kekayaan budaya wayang dan batik.

Kumbo karno yang dipakai sebagai icon produk ini adalah salah satu tokoh perwayangan Jawa.

Hal ini dapat dilihat dari petikan artikel dibawah yang diambil dari salah satu website:”Pagelaran wayang ini mengambil tema, Kumbo Karno Gugur. Tokoh ini tak lain adalah adik kandung dari Raja Alengka, Dasamuka yang dikenal dalam dalam dunia pewayangan sebagai sosok pemimpin yang lalim. Intinya, Kumbo Karno yang tak sejalan dengan kepemimpinan kakaknya, menghadapi situasi dilematis, ketika negerinya terlibat peperangan dengan kerajaan Astina. Ketika akhirnya Kumbo Karno memutuskan untuk ikut perang, adalah bukan karena membela kakaknya, melainkan sebagai wujud kecintaannya pada negeri yang melahirkannya. Singkat cerita, Kumbo Karno akhirnya gugur di tangan Hanoman melalui senjata panahnya yang sakti. Tapi nampaknya bukan lakon cerita yang menarik perhatian penonton, tetapi lebih pada duel sang dalang kondang.”

Produk wenter ini berpusat di solo, dengan ciri khas gambar yang ditonjolkan adalah wayang. Tapi nama penjualnya adalah KHO KHIK SOEN yang berasal dari etnis Tiong Hoa. Tetapi dia menggunakan wayang karena adanya pengaruh dari budaya Indonesia, tempat dimana dia tinggal. Warna yang di gunakan adalah warna coklat dan krem yang memperlihatkan perpaduan yang serasi.
Warna coklat menunjukkan arti hangat dan bersahabat (ditunjukkan oleh perpaduan budayanya ).
Jenis huruf yang digunakan sans serif dan jenis fontnya arial.

Kerupuk Ikan Cap Bajing




































KATEGORISASI
* Jenis rancangan :
-- Kemasan : Kertas
* Jenis produk :
-- Lainnya : Kerupuk

PRODUK
* Nama produk : Kerupuk Ikan Cap Bajing

LEGALITAS
* Nomor daftar legal : 2A 98/35

VISUAL
* Dimensi (milimeter) :
-- Lebar : 111
-- Panjang / tinggi : 148

* Warna :
-- Spot : Hitam

* Teknik produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas (Koran)

* Visual tang tampak :
1. Seekor bajing (tampak samping)

* Tipe huruf :
1. Gill Sans MT Condensed
2. High Tower Text
3. Brush Script MT Italic

KONTEKS
* Budaya yang mempengaruhi :
1. Indonesia terlihat dari kata yang tidak baku 'terbikin'

* Penafsiran (ekspresionistik) :
Gambar tersebut menunjukkan nama/cap dari produk

* Kaitan sosial (instrumentalistik) :
Kemasan tidak menarik perhatian konsumen

COMMENT

Pada label Kerupuk Ikan cap Bajing ini terdapat gambar tupai (bajing). Kenapa memakai gambar tupai (bajing)?? karena daging tupai (bajing) memang gurih dan lezat, sesuai dengan tulisan yang tercantum pada labelnya. Pola yang digunakan bentuk garis rangkap dua pada tepinya agar terkesan rapih (produk makanan). Jenis huruf yang digunakan serif dan sans serif serta script. Warna yang digunakan adalah warna hitam dan putih. Karena untuk produk makanan, makna warna hitam tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa produk makanan ini sangat berbobot / kualitasnya baik. Dan warna putih untuk menunjukkan bahwa produk makanan ini bersih (higienis) dan murni (terbuat dari bahan pilihan).

Desainnya sederhana karena hanya terdapat gambar seekor bajing yang terlihat dari samping yang menunjukkan cap atau nama dari produk dan hanya menggunakan warna hitam sebagai warna outline dan tulisan. Tulisan yang tertera pada kemasan sangat singkat namun jelas apa yang ingin disampaikan. Konsumen yang melihat produk ini akan langsung mengetahui jenis makanan apa yang dijual karena tulisan yang menunjukkan jenis produk tersebut menggunakan ukuran huruf yang paling besar dari yang lainnya. Bahasa Indonesia yang digunakan tidak baku. Hal ini terlihat dari penggunaan kata ‘terbikin’ yang seharusnya adalah ‘terbuat’. Kertas yang digunakan seperti kertas untuk surat kabar dan desainnya terlihat kurang menarik.

Kertas Sigaret Halus Sinden Istimewa




















KATEGORISASI

* Jenis rancangan :

-- Kemasan : kertas

* Jenis produk :

-- Lainnya : kertas


PRODUK

* Nama produk : Kertas Sigaret Halus Sinden Istimewa


LEGALITAS

* Nomor daftar legal : 84579


VISUAL

* Dimensi (milimeter) :

-- Lebar : 45

-- Panjang / tinggi : 70

* Warna :

-- Spot :

1. Jingga

2. Merah

* Teknik produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas (Plain Papper)

* Visual tang tampak :

1. Gambar Sinden

* Tipe huruf :

1. Garamond

2. Arial


KONTEKS

* Budaya yang mempengaruhi :

1. Jawa terlihat dari gambar sinden

COMMENT

Ini adalah Kertas Sigaret Halus merek Sinden. Visual yang tampak ialah seorang penari sedang bersimpuh dengan merek Sinden. Mengapa? karena Pesinden adalah primadona yang menjadi magnet dan selalu dikagumi dalam tontonan rakyat. Penonton pria biasanya terbuai dan mabuk asmara karena mereka. Bagi penikmatnya, mereka adalah simbol pemanjaan dorongan hedonistis. Sama seperti orang merokok: semata demi kenikmatan,bahkan rokok secara medis tak memberikan keuntungan bagi kesehatan dan justru sangat membahayakan. Warna yang digunakan oranye tua, oranye muda, kuning dan putih. Warna oranye dan kuning memberi kesan meriah dan ceria (seperti menonton sinden menari). Warna putih terkesan bersih, murni dan istimewa. Jenis huruf yang digunakan sans serif dan script.

Pesinden adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu-satunya.Pesinden juga sering disebut Sinden, menurut Ki-Mujoko Joko Raharjo (Alm) berasal dari kata "pasindhian" yang berarti yang kaya akan lagu atau yang melagukan (melantunkan lagu). Sinden juga disebut waranggana "wara" berarti seseorang berjenis kelamin wanita, dan "anggana" berarti sendiri. Pada jaman dahulu waranggana adalah satu-satunya wanita dalam pangung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan. Sindhen memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan gendhing yang di sajikan baik dalam klenengan maupun pergelaran wayang. Istilah sinden juga digunakan untuk menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti Sunda, Banyumas, Yogyakarta, Jawa Timur dan daerah lainnya, yang berhubungan dengan pergelaran wayang maupun klenengan. Pada pergelaran wayang jaman dulu Sinden duduk dibelakang Dalang, tepatnya di belakang tukang gender dan di depan tukang Kendhang. Hanya seorang diri dan biasanya istri dari Dalangnya ataupun salah satu pengrawit dalam pergelaran tersebut. Tetapi seiring perkembangan jaman, terutama di era Ki Narto Sabdho yang melakukan berbagai pengembangan, Sindhen dialihkan tempatnya menghadap ke penonton tepatnya di sebelah kanan Dalang membelakangi simpingan wayang dengan jumlah lebih dari dua orang.

Di era modern sekarang ini Sinden mendapatkan posisi yang hampir sama dengan artis penyanyi campursari, bahkan sindhen tidak hanya dibutuhkan untuk mahir dalam menyajikan lagu tetapi juga harus menjaga penampilan, dengan berpakaian yang rapi dan menarik. Sindhen tidak jarang menjadi "pepasren" (penghias) sebuah panggung pertunjukan wayang. Bila Sindhennya cantik-cantik dan muda yang nonton akan lebih kerasan dalam menikmati pertunjukan wayang. Perkembangan wayang saat ini bahkan Sindhen tidak hanya didominasi wanita tetapi telah muncul beberapa orang Sindhen laki-laki yang mempunyai suara merdu seperti wanita, tetapi dalam dandannya sindhen ini tetap memakai pakaian adat jawa selayaknya pengrawit pria lainnya dan beberapa waktu lalu Sindhen laki ini malah menjadi trend para Dalang untuk menghasilkan nilai lebih pada pergelarannya.

Untuk menunjukkan kesan halus maka sangat cocok sekali jika kertas sigaret ini menggunakan icon sinden. Warna kuning merah dan putih sangat harmonis sehingga orang mudah menggingat produk ini. Tulisan halus dibuat seolah berbeda dari yang lain (seperti stylasi tulisan tangan) untuk menunjukkan kesan halus muncul ke permukaan.
Menurut kami kemasan ini terpengaruh oleh budaya Jawa, hal ini terlihat dari gambar Sinden pada kemasan. Pesinden adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu-satunya. Pesinden yang baik harus mempunyai kemampuan komunikasi yang luas dan keahlian vokal yang baik serta kemampuan untuk menyanyikan tembang.

Pesinden juga sering disebut Sinden, menurut Ki-Mujoko Joko Raharjo (Alm) berasal dari kata "pasindhian" yang berarti yang kaya akan lagu atau yang melagukan (melantunkan lagu). Sinden juga disebut waranggana "wara" berarti seseorang berjenis kelamin wanita, dan "anggana" berarti sendiri. Pada jaman dahulu waranggana adalah satu-satunya wanita dalam pangung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan. Sindhen memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan gendhing yang di sajikan baik dalam klenengan maupun pergelaran wayang. Istilah sinden juga digunakan untuk menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti Sunda, Banyumas, Yogyakarta, Jawa Timur dan daerah lainnya, yang berhubungan dengan pergelaran wayang maupun klenengan. Sindhen tidak hanya satu orang dalam pergelaran tetapi untuk saat ini pada pertunjukan wayang bisa mencapai delapan hingga sepuluh orang bahkan lebih untuk pergelaran yang sifatnya spektakuler.

Cigaret Papier Tjap Kutjing


















KATEGORISASI :
* Jenis rancangan :
-- Kemasan : Kertas
* Jenis produk :
-- Lainnya : Kertas Cigaret

PRODUK :
* Nama produk : Cigaret Papier Tjap Kutjing

LEGALITAS :
* No. Daftar legal : 261722

VISUAL :
* Dimensi (milimeter)
-- Lebar :60
-- Panjang/tinggi : 80

* Warna :
-- Spot :
1. Biru
2. Orange

* Teknik produksi : cetak offset

* Material : Kertas (Plain Papper)

* Visual yang tampak :
1. Gambar kucing yang memakai tuxedo
2. Ornamen border
3. Background bermotif kucing

* Tipe huruf : Century Gothic

KONTEKS :

* Budaya yang mempengaruhi :
1. Eropa / Barat terlihat dari kucing yang memakai tuxedo
2. China terlihat dari kucing karena dianggap mendatangkan keuntungan

COMMENT :

Cigaret Papier Tjap Kutjing ini ditemukan di Stasiun Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah, sepuluh tahun silam. Saat itu penemunya sedang traveling dan sedang foto –foto (BW) di atas kereta rakyat (Solo-Semarang) yang berbangku kayu selama enam jam. (menyusuri hutan jati, bersama para pedagang antardesa-antarkecamatan).


Visual yang tampak pada produk ini ialah kucing yang berbadan seperti manusia. Dan ternyata kucing tersebut ialah salah satu tokoh dongeng. Dia kucing yang pintar akting, sehingga semua orang seperti tersihir, percaya kepada bualannya. Pengusaha yang kagum sama tokoh dongeng kucing bersepatu itu alah Joe Kamdani

, pendiri PT Datascrip. Joe Kamdani sangat terkesan dengan kepercayaan diri si kucing dalam berhubungan dengan orang-orang besar. Ketika memulai bisnis dia bingung, tak tahu table manner. tetapi setelah sukses, dia tak malu untuk mengungkapkan kisah lucu dan suramnya di masa lalu.


Warna yang digunakan ialah hitam, biru, putih dan oranye. Warna hitam menunjukkan berwibawa dan berbobot. Warna biru memberi kesan sepi, dingin (seperti yang dirasakan oleh susahnya hidup si tokoh dongeng tersebut). Warna putih memberi kesan bersih dan murni. Warna oranye memberi kesan maju dan berkembang (seperti usaha yang dilakukan oleh si tokoh dongeng tersebut sampai menjadi sukses).
Jenis huruf yang digunakan sans serif dan script.


Bagi sebagian orang Jawa, “sigaret” tak berarti rokok melainkan “kertas untuk melinting rokok”.
Gambar Kucing pada kemasan Cigaret Papier Tjap Kutjing terpengaruh oleh berbagai budaya. Salah satunya adalah Mesir kuno. Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.

Selain budaya Mesir kuno dan budaya Eropa yang mempengaruhi pembuatan kemasan ini, terdapat pula unsur budaya Tiong Hoa. Yaitu meletakkan patung kucing (posisi berdiri dengan tangan kanan terangkat ke atas) di luar rumah dan lukisan-lukisan kucing di dalam rumah merupakan suatu cara yang dikatakan dapat menghindari kemiskinan. Selain itu, dianggap sebuah kesialan jika melihat kucing hitam melintas, karena kucing hitam merupakan kawan sejawat penyihir jahat.

Sedangkan di Inggris, berkembang sebuah kebiasaan menempatkan kucing di bagian depan bawah ambang pintu (adat Inggris kuno). Menempatkan kucing atau lebih tepatnya mengubur di depan rumah yang baru dibangun dianggap akan membawa keberuntungan. Selain itu berkembang kepercayaan kuno bahwa kucing yang lahir pada bulan Mei dianggap akan membawa ‘ular’ ke dalam rumah.


Pada kemasan terlihat pula kucing tersebut mengenakan tuksedo. Tuksedo sendiri adalah pakaian pria atau lebih tepatnya jas panjang yang dipadukan dengan dasi kupu-kupu hitam. Pakaian ini merupakan budaya Eropa atau lebih tepatnya budaya Inggris. Selain itu ada istilah di Amerika Serikat dan Kanada yang mungkin berkaitan dengan gambar kucing bertuksedo pada kemasan Cigaret Papier Tjap Kutjing. Di Amerika Serikat dan Kanada berkembang istilah ‘tuxedo cat’ yaitu kucing yang mengenakan dasi hitam dan berpakaian formal.


Secara keseluruhan, kemasan terlihat kurang menarik karena hanya melayout gambar kucing di tengah kemasan dan warna yang digunakan juga hanya warna biru dan jingga. Materi kemasan juga sderhana yaitu hanya kertas HVS biasa.

Senin, 27 Agustus 2007

Obat Turun Panas Cap Kapal Udara

































KATEGORISASI
* Jenis Rancangan :
-- Kemasan : Kertas
* Jenis Produk :
-- Pangan : Obat-obatan

PRODUK
* Nama Produk : Obat Turun Panas Cap Kapal Udara
* Nama Produsen : PT. PALVINDRA
* Alamat Produk : Bandung

LEGALITAS
* Nomor Daftar Legal : D 2818829

VISUAL
* Dimensi (milimeter) :
-- Lebar : 67
-- Panjang/tinggi : 84

* Warna :
-- Spot :
1. Kuning
2. Hijau
3. Biru
4. Merah

* Teknik Produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas (HVS)

* Visual yang tampak :
1. Kapal terbang
2. Thermometer
3. Background perkotaan berawan dengan matahari
4. Ornamen bungan dan sulur tanaman

* Tipe huruf :
1. Serif
2. San serif
3. Kanji Cina

Konteks :
* Budaya yang mempengaruhi :
1. Cina terlihat dari ornamen
2. Indonesia terlihat dari ornamen batik
COMMENT
Kemasan obat batuk cap kapal udara ini bila dilihat sekilas memang bernuansa Tionghoa, tapi kalau diperhatikan lagi, dalam desain kemasan ini juga terdapat pengaruh budaya Indonesia yang tampil lewat corak batik yang menjadi ornamen samping kanan dan kiri pada tampilan kemasan bagian belakang. Selain itu ornament tumbuh-tumbuhan yang digunakan juga sepertinya agak bernuansa batik. Selain itu juga terdapat pengaruh budaya Barat pada kemasan ini, terlihat dari bentuk perisai yang menjadi background teks Mandarin yang ada di bagian kemasan tampak belakang dan gambar gedung-gedung bangunan di bawah gambar pesawat, gedung-gedung itu jelas bukan bergaya Tiongkok tapi lebih terlihat bergaya Eropa. Di bagian kemasan tampak depan juga terlihat gambar termometer yang menunjukkan suhu badan normal manusia, gambar termometer itu dipadukan dengan border sehingga terlihat seperti ornamen juga.

Tampilan kemasan didominasi warna merah, kuning dan hijau, hanya ada sedikit warna biru yang digunakan sebagai background depan. Diperkirakan penggunaan warna-warna ini karena di China warna-warna ini memiliki makna yang baik. Seperti merah yang menandakan keberuntungan, perayaan, kebahagiaan, sukacita, vitalitas, panjang umur. Kuning yang menandakan kesetiaan, kehormatan, memelihara. Sedangkan hijau menurut feng shui bermakna Yin, kayu, peningkatan energi, kesegaran, memelihara, keseimbanagan, penormalan harmoni, penyebuhan, kesehatan, kedamaian, dan menenangkan.

Sagu Mutiara Cap Kuda Zebra





















KATEGORISASI :
* Jenis Rancangan :
--Kemasan : Kertas
*Jenis Produk :
--Pangan : Sagu

PRODUK :
* Nama Produk : Sagu Mutiara Cap Kuda Zebra
* Nama Produsen : Persh, Sagu Mutiara "OHL"
* Alamat Produk : Semarang, Jawa Tengah

LEGALITAS :
* No. Daftar Legal : Depkes.No.M.P.9880801

VISUAL :
* Dimensi (milimeter)
-- Lebar : 62
-- Panjang/tinggi : 84

* Warna :
-- Spot :
a. Biru
b. Merah

* Teknik Produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas (HVS)

* Visual yang tampak :
1. Kuda Zebra
2. Awan-awan

* Tipe huruf : 1. Serif
2. San serif

KONTEKS :
* Budaya yang mempengaruhi : Cina terlihat dari ornamen

COMMENT :
Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia. Sagu dapat dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi dan mutiara.

Nah, sagu Mutiara itu sendiri merupakan produk dari tepung sagu yang dibentuk menjadi butiran2 kecil, yang biasa dipakai untuk bubur dan pelengkap aneka minuman.

Menurut kami, layout dari design sagu mutiara ini menggambarkan tentang konsep kebebasan dan kesegaran yang diilustrasikan dalam bentuk icon kuda zebra, awan-awan dan juga penggunaan dari warna biru. Hal itu sesuai dengan betapa banyaknya variasi mekanan yang bisa dibuat oleh sagu mutiara ini.

Kuda Zebra yang sedang berlari dipakai sebagai ilustrasi yang mewakili sagu mutiara ini karena Zebra merupakan hewan unik, belang-belang pada tubuh zebra dapat membantu sistem pertahanan zebra terhadap predator. Belang zebra dapat membingungkan predator. Para ilmuwan berpendapat bahwa belang pada zebra terjadi karena evolusi, baik variasi maupun seleksi alam.(menurut wikipedia) karena itu untuk membedakan sagu mutiara ini dari sagu mutiara lainnya karena keunikkannya (seperti kuda zebra) maka penggunaan icon zebra sangat cocok, selain itu kuda juga dikenal sebagai hewan yang kuat dengan maksud hidden agar perusahaan ini tetap kuat bertahan seperti halnya kuda. Penggunaan warna biru dan merah merupakan percampuran budaya barat seperti terinspirasi revolusi industri. Berikut ini beberapa persamaan dengan poster gaya barat.

Jamu Jawa Dipa "Sarimurni Asli" Cap GatutKoco





















KATEGORISASI :
* Jenis Rancangan :
--Kemasan : Kertas
* Jenis Produk :
--Pangan : Jamu

PRODUK :
* Nama Produk : Jamu Jawa Dipa "Sarimurni Asli"

VISUAL :
* Dimensi (milimeter) :
--Lebar : 103
--Panjang/tinggi : 158

* Warna :
-- Spot :
1. Kuning
2. Merah
3. Biru
4. Hijau

* Teknik Produksi : Cetak Offset

* Material : Kertas (HVS)

* Visual yang tampak :
1. Gatot Kaca
2. Daun-daunan
3. Anggur
4. ukir-ukiran

KONTEKS :
* Budaya yang mempengaruhi :
a. Cina terlihat dari ornamen dan warna
b. Indonesia terlihat dari icon Gatot Kaca

COMMENT :
Jamu sudah dikenal sudah berabad-abad di Indonesia yang mana pertama kali jamu dikenal dalam lingkungan Istana atau keraton yaitu Kesultanan di Djogjakarta dan Kasunanan di Surakarta.

Jaman dahulu resep jamu hanya dikenal dikalangan keraton dan tidak diperbolehkan keluar dari keraton. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, orang-orang lingkungan keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat diluar keraton sehingga jamu bisa berkembang sampai saat ini.

Bagi masyarakat Indonesia, Jamu adalah resep turun temurun dari leluhurnya agar dapat dipertahankan dan dikembangkan. Leluhur kita menggunakan resep yang terbuat dari daun, akar dan umbi-umbian untuk mendapatkan kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit, serta persiapan-persiapan lain yang menyediakan perawatan kecantikan muka dan tubuh yang lengkap. Campuran tanaman obat traditional ini di kenal sebagai JAMU.

Salah satunya adalah jamu tradisional ini, ini adalah jamu yang digunakan untuk obat penyakit ringan yang diprioritaskan bagi para pekerja berat ntuk mengembalikan stamina tubuh,, sesuai dengan icon yang ditampilkan yaitu Gatutkoco atau Gatotkaca.

Lambang Gatotkaca yang diambil dari budaya pewayangan Jawa adalah tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Ia adalah putra bima (Werkodara) dan hidimbi. Karena menurun dari wujud ibunya, maka separuh badannya merupakan raksasa yang mana hal ini banyak memberi kesaktian dan membuat dirinya menjadi seorang ksatria penting di medan Kuru (medan perang) pada saat terjadinya Bharatayuddha. Gatotkaca memiliki kesaktian yang sanggup terbang dan mempunyai "otot kawat baja dan tulang besi".(http://id.wikipedia.org/wiki/Gatotkaca).

Tokoh cerita wayang yang identik dengan kekuatan dan keperkasaannya. Seolah ingin menyampaikan bahwa jamu ini dapat membuat orang yang meminumnya menjadi kuat seperti Gatutkoco. Jamu ini memakai icon gatotkaca untuk melambangkan kekuatan dari produk tersebut.

Menurut kami penggunaan icon Gatot Kaca pada kemasan, sangat menunjukkan sekali tentang kebudayaan Indonesia yang juga menunjukkan bahwa jamu ini adalah buatan asli dari bangsa Indonesia.

Ornamen-ornamen di belakang icon utama adalah tumbuh-tumbuhan obat seperti jahe, cengkeh, ginseng, dan sebagainya yang sepertinya adalah bahan baku atau ramuan untuk membuat jamu tesebut.

Desain kemasan jamu ini bernuansa Jawa secara keseluruhan, baik dari gambar tokoh Gatutkoco nya sendiri, dengan membawa sebilah keris dan berselendang batik maupun ejaan merk “Gatutkoco”. Namun bila dicermati maka akan terlihat bahwa kemasan ini juga memiliki pengaruh budaya Eropa yang terlihat dari bentuk pita yang menjadi background merk. Dan juga sedikit ada pengaruh budaya India yang masuk melalui bentuk candi Hindu di belakang Gatutkoco. Kemasan ini tidak terlalu lengkap dalam mencantumkan info produk.

Rabu, 22 Agustus 2007

Tugas TD











1. Wenter Tjap Kumbo Karno













2. Sagu Mutiara Cap Kuda Zebra










3. Cap Bunga Anggrek













4. Cigaret Papier Tjap Kutjing










5. Cap Harimau














6. Obat Turun Panas Cap Kapal Udara











7. Jamu Jawa Dipa Sarimurni Asli












8. Kertas Sigaret Sinden













9. Kertas Sigaret Tjap Kupu













10. Kerupuk Ikan Cap Bajing

Senin, 20 Agustus 2007

Anggota Kelompok





Felina - 625050090
Tgl lahir : 22 Februari 1987

Hobby : Menggambar, maen game, baca novel, denger musik
Mata Kuliah Fav : Nirmana

Margareth Juanita - 625050117
Tgl lahir : 5 Desember 1986
Hobby : Listening music, travelling, running, swimming
Mata Kuliah Fav : Nirmana, Ilustrasi

Angelina - 625050118
Tgl lahir : 2 Juni 1987
Hobby : Baca komik, maen game
Mata Kuliah Fav : Fotografi

Winnie Layardi - 625050134
Tgl lahir : 13 Februari 1987
Hobby : Nonton, maen game
Mata Kuliah Fav : Tipografi

Levina Christianty - 625050153
Tgl lahir : 28 Februari 1986
Hobby : Menggambar, baca komik
Mata Kuliah Fav : Menggambar

Susanty Aprillia - 625050155
Tgl lahir : 9 April 1987
Hobby : Jalan-jalan, baca komik
Mata Kuliah Fav : Nirmana